Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 21 September 2011

1000 Kisah Tentang Ibu, Seorang Pengusaha Kopi dan Sang Inspirasi Bagi Anaknya


1000 Kisah Tentang Ibu, Seorang Pengusaha Kopi dan Sang Inspirasi Bagi Anaknya

Ibuku, melahirkanku 01 Oktober 1995. Aku merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara. Dan kata ibuku, aku adalah anaknya yang palinnng ganteng. Yaiyalah.. Secara aku cowok sendiri ^_^ hahahaha

1000 Kisah Tentang Ibu

Ibuku (dan ayahku)  merupakan seorang pedagang yang berpenghasilan cukup sehingga dapat menyekolahkan kami ke Jakarta meski di sekolah negeri. Selain pedagang, dengan dukungan ibuku, ayahku juga terjun ke dunia politik dan sekarang sebagai wakil DPRD kabupaten Kepahiang 2009-2014. Jadi ketika pulang dari kantor, ayahku membantu ibuku dalam berdagang.

Ibu dan ayahku menikah di usia muda, banyak rintangan yang mereka lalui. Namun mereka tidak mengeluh dan memang sudah berkomitmen dengan keputusan tersebut. Tapi kalau saya menilai, menikah muda lebih baik daripada berpacaran terus = zina. Lebih malu pacaran, ya kan?

Singkat cerita saja, aku pindah ke Jakarta dan tidak tinggal bersama kedua orang tua. Ibuku begitu mempercayaiku untuk tinggal jauh darinya. Ibuku berharap aku menjadi seorang dokter, namun aku tidak bisa mengikuti kehendaknya. Aku berterus terang diriku ingin menjadi ahli IT dan Entrepreneur yang menjalankan banyak jenis wirausaha serta memiliki puluhan ribu tenaga kerja. Berbeda dengan kakak dan adik-adik perempuanku mereka ingin menjadi dokter.

Karena cita-citaku, aku meminta untuk dibelikan laptop sekitar bulan Oktober 2009 lalu. Ibuku mengirimkan uang dan aku membelinya. Namun disinilah kecerobohanku, akau salah membeli. Karena laptop yang kubeli hanya bertahan baterai sekitar 2 Jam. Karena setelah saya tanya-tanya memang laptop 14" ke atas baterainya berbeda dengan netbook.

Singkat cerita, sekitar bulan Juli 2010 adikku masuk SMP. Karena harus memiliki laptop di sekolahnya, akhirnya ibuku membelikannya. Ibuku menyuruhku membelinya, nah aku langsung bilang belinya yang kecil aja (netbook), karena baterainya lebih tahan lama. Dan ibuku mengiyakannya.

Tidak tahan meliha netbook baru adik, akhirnya diriku memberanikan diri bilang ketika ibuku ketika sedang berkunjung ke Jakarta.
P : Ma, ambo ndak beli netbook. boleh dak ambo jual ajo laptop tu?
Q : Emang kenapo?
P : Laptop tu sebentar nian baterenyo. Kalau netbbok bisa nyampe 6 jam
Q : Oo.. Biarlah belilah bae, laptop tu biar mama bawa ke Kepahiang. Kelak mama transfer duitnyo.
Namun ketika ibu saya pulang, laptop yang lama tidak langsung dibawa karena ada beberapa dataku yang ingin aku pindahkan namun belum sempat. Selain netbook, aku juga dibelikan sekaligus modemnya serta mengupgrade langsung RAM-nya menjadi 2 GB.

Tapi sayangnya, diriku seakan begitu saja membuangnya karena kelalaianku. Ketika netbook itu hampir berumur satu bulan, tas-ku kecopetan dan di dalamnya terdapat netbook dan modem tersebut.

Sedikit takut menelpon ibuku, ibuku cukup marah namun tidak dapat berkata. Dan dia bilang, ya sudahlah. Padahal beberapa bulan sebelumnya kami juga menghilangkan motor. Ibuku bilang, kalau kopi sedang sepi. Yaps.. Ibuku (dan ayahku) berbisnis biji kopi dan jual beli hasil bumi lainnya. Namun Alhamdulillah, rezeki itu tetap cukup, namun ibuku berharap aku tidak begitu saja seperti orang membuang-buang rezeki.

1000 Kisah Tentang Ibu1000 Kisah Tentang Ibu

Bisnis ini adalah bisnis yang cukup menguras waktunya. Terkadang ibuku (dan ayahku) tidur cukup malam jika lagi musim kopi. Namun ibu tetap berpesan, jangan takut untuk meminta uang kepadanya selagi itu untuk keperluan sekolah. Ibuku bahkan lebih giat lagi sekarang, terkadang ia tidak istirahat karena mengingat uang sekolah adikku yang sekolah di sekolah SBI. Dan karena demi mencari uang, ibuku jadi jarang mampir mengunjungi kami di Jakarta, yang biasanya ia lakukan minimal 2 bulan sekali.

Ibu dan ayahku, mereka benar-benar inspirasi bagiku. Dan apa yang dimilikki bukanlah semata-mata pemberian orang tua mereka (kakek-nenkku) ataupun warisan dlsb. Mereka tidak begitu saja mendapatkan apa yang sekarang kami punya, memiliki tanah di Kepahiang, Bengkulu dan Jakarta meski tidak begitu banyak. Namun, mereka yang hidup sewaktu kecil tidak seperi diriku ini. Ayahku bahkan sewaktu SD berjualan ES di sekolah. dan Ibuku memang sudah biasa menjaga toko, karena kakek neneku membuka toko sewaktu ibuku kecil.

Ibuku yang berani mengambil konsekuensi lepas dari kakek dan nenekku ketika menikah. Karena kakek dan nenekku mengatakan jika sudah siap, namun harus bisa bertanggung jawab. Dan ibuku juga menyampaikannya ke kami, jika ingin menikah namun harus siap konsekuensinya.

Ibuku tidak pernah malu, padahal bisnis seperti ini biasanya dilakukan oleh laki-laki. Namun, dia tetap siap demi merubah nasib anak-anaknya. Ibuku di gudang memakai sendal jepit dan bergaya biasa saja padahal ayahku seorang wakil DPRD. Namun kami tidak malu dengan itu. Karena usaha itu juga, bisa membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain. Itulah kenapa diriku ingin menjadi pengusaha, karena terinspirasi dari ibuku. nanti aku juga ingin meneruskan usaha kopi dan jual beli hasil bumi lainnya seperti ibuku.Namun aku harus lebih baik, lebih banyak jenis usaha yang kujalani selain jual beli hasil bumi, dan lebih banyak membukakan lapangan kerja.

1000 Kisah Tentang Ibu

Ibuku juga begitu menyadari kebutuhanku, padahal sesuai perjanjian laptop yang lama nantinya akan dibawa ke Kepahiang. Namun kata ibuku pakai saja. Sehingga tidak jadi dibawa. Dan ketika pulang ke Kepahiang kemarin, ibuku tahu sekali kebiasaanku suka ngemil. Ketika membuka kulkas aku melihat ternyata ada Chocolatos. Ibuku bilang dia sengaja belikan untukku, dan sengaja diletakkan di kulkas karena dia tahu diriku suka Chocolatos apalagi kalau dalam keadaan dingin. Coklatnya terasa lebih nikmaaattt... ^*^

Kesimpulan : Seorang ibu akan berjuang demi mengubah nasib anaknya menjadi lebih baik. Seorang ibu mendukung cita-cita anaknya dan apa yang diinginkannya selagi itu baik dan dapat dilakukan oelhnya. Dan apa yang dilakukan oleh orang tua akan menjadi inspirasi bagi anaknya.
Sumber : http://www.franco.web.id/2010/09/1000-kisah-tentang-ibu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar